Cacing tanah adalah hewan yang sangat berguna bagi manusia, selain bisa membuat tanah menjadi subur bisa juga digunakan sebagi obat. Cacing tanah termasuk hewan yang lemah tetapi dibalik kelemahan itu terdapat kelebihan yang tidak dimiliki oleh hewan lain.
Cacing tanah lebih memilih hidup di tempat yang bagi manusia adalah kotor ( kotoran sapi, tumpukan sampah organik ), karena disana terdapat makanan yang berlimpah. Tempat kotor tadi bukanlah suatu masalah besar bagi kelangsungan hidup cacing. Karena cacing selalu mendapat serangan dari patogen maka secara alami cacing selalu ber-evolusi untuk mempertahankan diri dari serangan patogen baik itu bakteri atau makhluk mikroorganisme yang lain. Cacing mempunyai kekebalan humoral dan selular mekanisme. Selain itu telah ditemukan bahwa cairan selom cacing tanah mengandung lebih dari 40 protein dan beberapa aktivitas biologis sebagai berikut:
- cytolytic
- proteolitik
- antimikroba,
- hemolitik,
- hemagglutinating,
- tumorolytic,
- dan kegiatan mitogenic
Cairan dari selom Eisenia Foetida ( Cacing Tiger )telah diteliti memiliki sebuah aktivitas antimikroba terhadap Aeromonas, hydrophila, dan Bacillus megaterium yang dikenal sebagai patogen cacing tanah. Setelah itu diperoleh dua protein, bernama Fetidins, dari cairan selom cacing tanah dan menegaskan bahwa aktivitas antibakteri ini disebabkan karena fetidins. Lumbricus rubellus juga memiliki dua agen antibakteri bernama Lumbricin 1 dan Lumbricin 2. Baru-baru ini, dua jenis faktor antibakteri yang mempunyai aktivitas seperti lisozim dengan aktivitas hemolitik serta pengenalan pola protein bernama selom cytolytic faktor (CCF) telah diidentifikasi dalam cacing tanah Eisenia Foetida ( Cacing Tiger ).Lysenin protein memiliki beberapa kegiatan yang diberikan cytolytic hemolitik, antibakteri dan membran-permeabilizing properti.
Sedangkan protein yang dimiliki oleh cacing tanah memiliki mekanisme antimikroba yang berbeda dengan mekanisme antibiotik. Antibiotik membunuh mikroganisme biasanya dengan dua cara, yaitu dengan menghentikan jalur metabolik yang dapat menghasilkan nutrient yang dibutuhkan oleh mikroorganisme atau menghambat enzim spesifik yang dibutuhkan untuk membantu menyusun dinding sel bakteri.