Apa yang bisa kita lakukan terhadap
Baglog Bekas budidaya jamur?? pertanyaan itu yang sering saya dapati ketika berkunjung ke beberapa petani jamur, padahal dengan baglog bekas itu kita bisa mencetak rupiah dengan membuat atau memproduksi Black Gold (emas hitam) "Bukan merk kecap lho ya" tetapi pupuk kascing,dengan harga yang lumayan mahal dan bisa jadi sebuah harapan baru bagi petani jamur pada umumnya.Pada intinya kita harus bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun itu salah satunya dengan membudidayakan cacing tanah atau Lumbricus Rubellus, selain itu kita bisa membantu pemerintah dalam meringankan tugas mereka untuk mengurai sampah organik yang sampai saat ini masih belum teratasi secara maksimal.
Untuk menjadikan
baglog bekas sebagai media cacing Lumbricus sangatlah mudah, gak perlu ini itu karena baglog tadi sudah mengalami proses fermentasi dan dekomposisi atau pengomposan selain itu kadar air juga sudah cukup, sehingga akan memudahkan cacing lumbricus untuk memakan dan mengurai baglog bekas tadi sampai benar benar habis atau menjadi kascing.
Cara Membuat Media Cacing Lumbricus dari Baglog Bekas adalah sbb :
- Siapkan baglog bekas budidaya, lalu siram dengan molase atau tetes tebu yang sudah diencerkan dengan air, lalu aduk rata.
- Tutup dengan plastik agar kadar airnya berkurang.
- Biarkan tertutup hingga 3 hari atau 1 minggu.
- Kadar air jangan terlalu basah, karena akan mengakibatkan media menjadi padat, kadar air antara 35% S/D 40% sudah cukup nyaman untuk cacing.
- Jika dalam 3 hari kadar air sudah berkurang bisa langsung di gunakan. dan cacing bisa langsung dimasukkan.
Adapun kita bisa memilih jenis cacing yang akan kita budidaya, yang umum dibudidayakan saat ini adalah jenis
Lumbricus Rubellus, Eisenia Fetida ( Cacing Tiger ), African Night Crawlers ( cacing besar ), Perionyx Excavatus ( Cacing Merah Lokal ). Silahkan dipilih berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan pasar, setiap jenis cacing diatas mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing.